Gempa bumi berdasarkan faktor penyebabnya dibedakan sebagai berikut.
Gempa bumi berdasarkan faktor penyebabnya dibedakan sebagai berikut.
A) Gempa tektonik, yaitu gempa yang mengiringi gerakan tektonik (retakan dan patahan) secara mendadak. Ini terjadi jika terbentuk patahan-patahan baru atau terjadi pergeseran di sepanjang patahan akibat aktivitas di dalam kerak bumi. Sebagian besar gempa yang terjadi di bumi merupakan gempa tektonik. Di Indonesia pergerakan kulit bumi sering terjadi di daerah bagian barat, seperti Sumatera, selatan Pulau Jawa hingga Timor. Jalur wilayah ini merupakan jalur yang rawan dengan gempa bumi. Gempa bumi tektonik yang bersumber di dasar laut, biasanya diikuti dengan gelombang besar (tsunami). Semakin besar gempa bumi semakin besar pula kemungkinan timbul tsunami. Untuk itu bagi kamu yang berada di kawasan pantai atau tinggal di pantai, bila terjadi gempa bumi segeralah menghindar dari pantai, carilah tempat yang lebih tinggi. Tsunami yang pernah terjadi di Alor, Jawa Timur, dan NAD berlangsung kurang dari setengah jam setelah terjadinya gempa bumi.
Pada gambar di atas tampak bahwa wilayah sepanjang Sumatera bagian barat yang membujur ke selatan dari Aceh hingga Lampung adalah wilayah gempa bumi. Wilayah jalur gempa bumi yang lain adalah di bagian selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, bahkan sampai wilayah Papua, Kepulauan Maluku, dan sebagian Sulawesi.
B) Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena . letusan gunurfg berapi. Gempa vulkanik terjadi sebelum dan selama letusan gunung terjadi. Biasanya getaran yang ditimbulkan hanya terdapat di sekitar gunung api saja, untuk tempat yang jauh sekali dari gunung api tidak akan terasa getaran yang ditimbulkan
C) Gempa runtuhan, yaitu gempa yang terjadi karena runtuhan. Gempa ini terjadi di daerah yang terdapat . banyak rongga-rongga di bawah tanah. Karena tidak kuat menahan atap rongga maka terjadilah runtuhan yang akhirnya mengakibatkan gempa. Misalnya, daerah kapur yang terdapat banyak gua-gua dan sungai bawah tanah, dan di daerah pertambangan yang terdapat rongga-rongga di bawah tanah akibat dari penggalian bahan-bahan tambang.
D) Gempa buatan, yaitu gempa yang terjadi akibat ulah manusia. Contoh dari gempa jenis ini adalah adanya gempa yang diakibatkan peledakan bom. Bom besar dapat membuat getaran yang amat kuat sehingga mampu menghancurkan benda-benda di sekeliling kita. Gempa menurut letak terjadinya, dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Gempa episentrum, yaitu gempa yang terjadi di tepi kerak/lempeng samudra maupun lempeng benua.
2) Gempa hiposenstrum, yaitu gempa yang terjadi pada kedalaman tertentu pada lempeng samudra maupun lempeng benua.
Gempa berdasarkan hiposentrum (kedalaman pusat gempa),dibedakan sebagai berikut.
1) Gempa dangkal, yaitu gempa yang kedalam" an hiposentrumnya kurang dari 60 km.
2) Gempa intermediet/menengah, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya antara 60 . km-300 km
3) Gempa dalam, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya lebih dari 300 km.
Gempa berdasarkan bentuk episentrum (jarak pusat gempa di permukaan bumi), dibedakan sebagai berikut.
1) Gempa sentral
2) Gempa linier
Untuk menghitung jarak episentrum digunakan rumus sebagai berikut. JE = ((s — p) -1) 1000 km dengan JE = Jarak episentrum
S-p = selisih waktu yang ditempuh antara _ gelombang primer dan sekunder
Hasil dari proses gempa berupa patahan dan cekungan akibat retakan pada saat terjadi gempa